PROSES
PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN ASURANSI JIWA
Pada materi
sebelum-sebelumnya kita hanya membahas tentang Asuransi dan penjelasan umum
tentang jenis Asuransi dan tentang perusahaan asuransi. Pada kali ini saya akan
membahas tentang proses pengajuan asuransi yang akan dilakukan oleh nasabah
yang akan mendaftar pada suatu perusahaan asuransi dan bagaimana asuransi itu
dikelola. Ketika seseorang ingin mengikuti asuransi pada perusahaan tertentu,
maka hendaknya orang tersebut harus mengetahui apa saja produk-produk yang
ditawarkan oleh Asuransi tersebut dan apa saja peraturan-peraturan asuransi
yang akan diikuti tersebut agar ketika proses klaim orang yang bersangkutan
tidak merasa tertipu oleh perusahaan asuransi tersebut. Dan alangkah lebih
baiknya yang bersangkutan bisa mempelajari dan mengetahui proses apa saja yang
berjalan dalam pengelolaan produk asuransi dan manfaat yang akan didapat
olehnya. Adapun proses-proses yang yang ada di asuransi adalah sebagai berikut:
1.
Pengajuan SPAJ (Surat Permintaan Asuransi Jiwa)
Ketika seseorang akan mendaftar
sebagai nasabah pada perusahaan asuransi. orang itu harus mengisi formulir SPAJ
yang berisi data lengkap pemegang polis, data lengkap penanggung, data lengkap
tertanggung, data pembayaran premi, data pertanggungan, dan data lain yang
diperlukan. Data tersebut akan digunakan untuk informasi ke perusahaan asuransi
yang kemudian akan diproses perhitungan manfaat asuransi yang diambil. Selain
itu juga pada proses ini akan ditentukan ke pihak mana yang akan mendapat
manfaat dari asuransi tersebut. Berikut ini adalah gambaran yang mengenai pihak
penanggung, pihak tertanggung, pemegang polis, dan beneficiary:
Gambar 1. Penanggung,
Tertanggung, Pemegang Polis, dan Beneficiary
Penjelasan mengenai gambar diatas
adalah :
a.
Penanggung adalah orang yang menanggung semua pembayaran premi
untuk pihak tertanggung.
b.
Tertanggung dapat menjadi pemegang polis. Sebagai contoh jika
tertanggung meninggal, maka yang aka mendapatkan manfaatnya adalah pemegang
polis atau beneficiary.
c.
Pemegang polis adalah orang yang berkewajiban dalam membayar premi
dan juga bisa menjadi sebagai beneficiary. Sebagai contoh jika tertanggung
meninggal, maka manfaatnya akan diambil oleh pemegang polis atau beneficiary.
Jika tertanggung dan pemegang polis meninggal, maka yang akan mendapatkan
manfaatnya adalah beneficiary.
d.
Beneficiary adalah orang yang mendapatkan manfaat diluar dari
penanggung, tertanggung, dan pemegang polis, dan beneficiary yang pertama
andaikan meninggal dunia, maka yang akan mendapat manfaatnya adalah beneficiary
turunannya. Maksud dari beneficiary turunan adalah orang tua, anak,
suami/istri, atau keluarga dekat. Perbedaan beneficiary diluar negeri adalah
melalui lembaga yang menanggung seluruh manfaat dan akan menentukan manfaat
akan didapatkan oleh siapa.
Maka dari penjelasan di atas
menyimpulkan bahwa harus adanya insurance interest atau pemegang kepentingan
antara penanggung, tertanggung, pemegang polis, dan beneficiary. Setelah data
lengkap, maka perusahaan asuransi akan melakukan underwritting analysis risk,
pricing, and valuation, financing and reporting, dan maintanance and services.
Sebelum membahas proses
selanjutnya, kita harus mengetahui bagian-bagian di dalam perusahaan asuransi.
Gambar 2. Bagian-bagian Perusahaan
Asuransi
Gambar diatas adalah gambaran
tentang bagian-bagian asuransi. dan penjelasannya adalah sebagai berikut:
a.
Marketting sebagai bagian yang menjual seluruh produk-produk yang
ada di perusahaan asuransi. Orang yang menjualnya disebut agen, sedangkan model
marketting asuransi adalah model branches, agency atau digabung. Pada asuransi
general ada yang namanya broker yang tugasnya mewakili kepentingan nasabah yang
akan mencarikan asuransi apa yang sesuai untuk sang nasabah tersebut, kalau
agen mewakili kepentingan dari perusahaan asuransi. Broker digaji oleh perusahaan,
sedangkan agen gajinya hanya berdasarkan komisi, jadi jika agen pendapatan =
komisi x banyak orang yang masuk ke asuransi. Dan sedangkan orang-orang yang
menjadi penjual asuransi harus mempunyai nomor sertifikasi yang melekat pada
perusahaan asuransi.
b.
Underwritting adalah bagian dimana urusan berkas dan pemberkasan
yang ada di perusahaan asuransi terjadi. Hasil dari klaim akan menjadi bahan
penelitian untuk underwritting di tahun berikutnya.
c.
Actuary menentukan program-program asuransi yang ditawarkan kepada
nasabah.
d.
Finance and Reporting merupakan bagian yang akan menentukan segala
jenis cadangan yang tersedia di perusahaan asuransi.
e.
Struktur database mempunyai harus mempunyai banyak field yang
dapat menampung semua data yang ada di perusahaan asuransi. Di perusahaan
asuransi yang modern, ada indeks nomor (nasabah, polis, beneficiary).
f.
Customer service sebagai frontliner yang melayani klaim, komplain,
dan semua yang berkaitan dengan nasabah.
Setelah mengetahui bagian-bagian
apa saja yang berperan penting di dalam perusahaan asuransi, setelah ini kita
akan membahas tentang proses-proses selanjutnya.
2.
Underwritting Analysis Risk
Pada proses ini perusahaan akan
menganalisis resiko yang dilakukan oleh bagian underwritting di perusahaan
asuransi. Data yang paling banyak terdapat di bagian underwritting yang
meliputi data nasabah, data tingkat kematian, data tingkat bunga, data
alternatif tempat investasi yang bisa mendapatkan keuntungan yang dapat
menjamin resiko yang akan dihadapi, data klaim, perilaku nasabah (populasi
penduduk di suatu wilayah, penghasilan perkapita).
3.
Pricing and Valuation
Setelah proses underwritting
selanjutnya perusahaan asuransi akan menentukan program asuransi dan cadangan
yang sesuai dengan kebutuhan yang berdasarkan dari pihak underwritting. Setiap
program berbeda-beda dengan kombinasi premi dan cadangan yang berbeda-beda
pula.
4.
Financing and Reporting
Pada bagian ini perusahaan akan
menentukan cadangan dengan memakai aturan Risk Base Capital (RBC) sebesar 120%.
Hal ini berarti cadangan yang harus dimiliki perusahaan asuransi ditambah
dengan model harus sebanyak 120% atau 40% dari total premi (solvency). Jika
perusahaan ingin mendapatkan dana solvency yang baik, maka perusahaan harus
melakukan investasi di tempat-tempat yang aman dan likuid dalam manfaat jangka
pendek. Bagian ini pula harus tahu kapan jatuh tempo setiap program dan berapa
besar klaim yang diberikan.
5.
Maintanance and Services
Pada proses maintanance dan service ini
perusahaan akan melakukan proses dari awal atau menganalisis resiko. Selain itu
bagian ini bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan terhadap nasabah
peserta asuransi yang akan menangani polis dan klaim.